Rabu, 10 Februari 2010

Aduh Ayah

Aku adalah anak tunggal. Ibuku adalah seorang wanita yang disiplin dan agak keras sedangkan ayahku kebalikannya bahkan bisa dikatakan bahwa ayah di bawah bendera ibu. Bisa dikatakan ibulah yang lebih mengatur segala-galanya dalam keluarga. Namun, walaupun ibu keras, di luar rumah aku termasuk cewek bandel dan sering tukar-tukar pacar, tentunya tanpa sepengetahuan ibuku. Tapi suatu saat, pada saat aku duduk di kelas 2 SMA, ibuku pergi mengunjungi nenek yang sakit di kampung. Dia akan tinggal di sana selama 2minggu. Hatiku bersorak. Aku akan bisa bebas di rumah. Tak akan ada yang memaksa-maksa untuk belajar. Aku juga bebas pulang sore. Kalau Ayah, yah.. dia selalu kerja sampai hampir malam. Pulang sekolah, aku mengajak pacarku, Anton, ke rumah. Aku sudah beberapa kali mengadakan hubungan kelamin dengannya. Tetapi hubungan tersebut tidak pernah betul-betul nikmat. Selalu dilakukan buru-buru sehingga aku tidak pernah orgasme. Aku penasaran, bagaimana sih nikmatnya orgasme? Singkat cerita, aku dan Anton sudah berada di ruang tengah. Kami merasa bebas. Jam masih menunjukkan angka 3:00 sedangkan ayah selalu pulang pukul enam lewat. So, cukup waktu untuk memuaskan berahi. Kami duduk di sofa. Anton dengan segera melumat bibirku. Kurasakan hangatnya bibirnya. "Ah.." kurangkul tanganku ke lehernya. Ciumannya semakin dalam. Kini lidahnya yang mempermainkan lidahku. Tangannya pun mulai bermain di kedua bukitku. Aku benar-benar terangsang. Aku sudah bisa merasakan bahwa vaginaku sudah mulai basah. Segera kujulurkan tanganku ke perut bawahnya. Aku merasakan bahwa daerah itu sudah bengkak dan keras. Kucoba membuka reitsleting celananya tapi agak susah. Dengan segera Anton membukakannya untukku. Bagai tak ingin membuang waktu, secara bersamaan, aku pun membuka kemeja sekolahku sekaligus BH-ku tapi tanpa mengalihkan perhatianku pada Anton. Kulihat segera sesudah CD Anton lepas, senjatanya sudah tegang, siap berperang. Kami berpelukan lagi. Kali ini, tanganku bebas memegang burungnya. Tidak begitu besar, tapi cukup keras dan berdiri dengan tegangnya. Kuelus-elus sejenak. Kedua telurnya yang dibungkus kulit yang sangat lembut, sungguh menimbulkan sensasi tersendiri saat kuraba dengan lembut. Penisnya kemerah-merahan, dengan kepala seperti topi baja. Di ujungnya berlubang. Kukuakkan lubang kecil itu, lalu kujulurkan ujung lidahku ke dalam. Anton melenguh. Expresi wajahnya membuatku semakin bergairah. "Ah.." kumasukkan saja batang itu ke mulutku. Anton melepaskan celana dalamku lalu mempermainkan vaginaku dengan jarinya. Terasa sentuhan jarinya diantara kedua bibir kemaluanku. Dikilik-kiliknya klitorisku. Aku makin bernafsu. Kuhisap batangnya. Kujilati kepala penisnya, sambiltanganku mempermainkan telurnya dengan lembut. Kadang kugigit kulit telurnya dengan lembut. "Nit, pindah di lantai saja yuk, lebih bebas!" Tanpa menunggu jawabanku, dia sudah menggendongku dan membaringkanku di lantai berkarpet tebal dan bersih. Dibukanya rok abu-abuku, yang tinggal satu-satunya melekat di tubuhku, demikian juga kemejanya. Sekarang aku dan dia betul-betul bugil. Aku makin menyukai suasana ini. Kutunggu, apa yang akan dilakukannya selanjutnya. Ternyata Anton naik ke atas tubuhku dengan posisi terbalik,69. Dikangkangkannya pahaku. Selanjutnya yang kurasakan adalah jilatan-jilatan lidahnya yang panas di permukaan vaginaku. Bukanitu saja, klitorisku dihisapnya, sesekali lidahnya ditenggelamkannya ke lubangku. Sementara batangnya tetap kuhisap. Aku sudah tidak tahan lagi. "Ton, ayo masukin saja." "Sebentar lagi Nitt." "Ah.. aku nggak tahan lagi, aku mau batangmu, please!" Anton memutar haluan. Digosok-gosokannya kepala penisnya sebentar lalu.. "Bless.." batang itu masuk dengan mantap. Tak perlu diolesi ludah untuk memperlancar, vaginaku sudah banjir. Amboy, nikmat sekali. Disodok-sodok, maju mundur.. maju mundur. Aku tidak tinggal diam. Kugoyang-goyang juga pantatku. Kadang kakiku kulingkarkan ke pinggangnya. Tiba-tiba, "Ah.. aku keluar.." Dicabutnya penisnya dan spermanya berceceran di atas perutku. "Shit! Sama saja, aku belum puas, dia sudah muntah," rungutku dalam hati. Tapi aku berpikir, "Ah, tak mengapa, babak kedua pasti ada." Dugaanku meleset. Anton berpakaian. "Nit, sorry yah.. aku baru ingat. Hari ini rupanya aku harus latihan band, udah agak telat nih," dia berpakaian dengan buru-buru. Aku betul-betul kecewa. "Kurang ajar anak ini. Dasar egois, emangnya aku lonte, cuman memuaskan kamu saja." Aku betul-betul kecewa dan berjanji dalam hati tak akan maumainlagi dengannya. Karena kesal, kubiarkan dia pergi. Aku berbaring saja di sofa, tanpa mempedulikan kepergiannya, bahkan aku berbaring dengan membelakanginya, wajahku kuarahkan ke sandaran sofa. Kemudian aku mendengar suara langkah mendekat. "Ngapain lagi si kurang ajar ini kembali," pikirku. Tapi aku memasang gaya cuek. Kurasakan pundakku dicolek. Aku tetap cuek. "Nita!" Oh.. ini bukan suara Anton. Aku bagai disambar petir. Aku masih telanjang bulat. "Ayah!" aku sungguh-sungguh ketakutan, malu, cemas, pokoknya hampir mati. "Dasar bedebah, rupanya kamu sudah biasa main begituan yah. Jangan membantah. Ayah lihat kamu bersetubuh dengan lelaki itu. Biarkamu tahu, ini harus dilaporkan sama ibumu." Aku makin ketakutan, kupeluk lutut ayahku, "Yah.. jangan Yah, aku mau dihukum apa saja, asal jangan diberitahu sama orang lain terutama Mama," aku menangis memohon. Tiba-tiba, ayah mengangkatku ke sofa. Kulihat wajahnya makin melembut. "Nit, Ayah tahu kamu tidak puas barusan. Waktu Ayah masuk, Ayah dengar suara-suara desahan aneh, jadi Ayah jalan pelan-pelan saja, dan Ayah lihat dari balik pintu, kamu sedang dientoti lelaki itu, jadi Ayah intip aja sampai siap mainnya." Aku diam aja tak menyahut. "Nit, kalau kamu mau Ayah puasin, maka rahasiamu tak akan terbongkar." "Sungguh?" Ayah tak menjawab, tapi mulutnya sudah mencium susuku. Dijilatinya permukaan payudaraku, digigitnya pelan-pelan putingku. Sementara tangannya sudah menjelajahi bagian bawahku yang masih basah. Ayah segera membuka bajunya. Langsung seluruhnya. Aku terkejut.Kulihat penis ayahku jauh lebih besar, jauh lebih panjang dari penis si Anton. Tak tahu aku berapa ukurannya, yang jelas panjang, besar, mendongak, keras, hitam, berurat, berbulu lebat. Bahkan antara pusat dan kemaluannya juga berbulu halus. Beda benar dengan Anton. Melihat ini saja aku sudah bergetar. Kemudian Aku didudukkannya di sofa. Pahaku dibukanya lebar-lebar. Dia berlutut di hadapanku lalu kepalanya berada diantara keduapangkal pahaku. Tiba-tiba lidah hangat sudah menggesek ke dalam vaginaku. Aduh, lidah ayahku menjilati vaginaku. Dia menjilat lebih lihai, lebih lembut. Jilatannya dari bawah ke atas berulang-ulang. Kadang hanya klitorisku saja yang dijilatinya. Dihisapinya, bahkan digigit-gigit kecil. Dijilati lagi. Dijilati lagi. "Oh.. oh.. enak, Yah di situ Yah, enak, nikmat Yah," tanpa sadar, aku tidak malu lagi mendesah jorok begitu di hadapan ayahku. Ayah "memakan" vaginaku cukup lama. Tiba-tiba, aku merasakan nikmatyang sangat dahsyat, yang tak pernah kumiliki sebelumnya. "Oh.. begini rupanya orgasme, nikmatnya," aku tiba-tiba merasa lemas. Ayah mungkin tahu kalau aku sudah orgasme, maka dihentikannya menjilat lubang kewanitaanku. Kini dia berdiri, tepat di hadapan hidungku, penisnya yang besar itu menengadah. Dengan posisi, ayah berdiri dan aku duduk di sofa, kumasukkan batang ayahku ke mulutku. Kuhisap, kujilat dan kugigit pelan. Kusedot dan kuhisap lagi. Begitu kulakukan berulang-ulang. Ayah ikut menggoyangkan pantatnya, sehingga batangnya terkadang masuk terlalu dalam, sehingga bisa kurasakan kepala penisnya menyentuh kerongkonganku. Aku kembali sangat bergairah merasakan keras dan besarnya batang itu di dalam mulutku. Aku ingin segera ayah memasuki lubangku, tapi aku malu memintanya. Lubangku sudah betul-betul ingin "menelan" batang yang besar dan panjang. Tiba-tiba ayah menyeruhku berdiri. "Mau main berdiri ini," pikirku. Rupanya tidak. Ayah berbaring di sofa dan mengangkatku ke atasnya. "Masukkan Nit!" ujar Ayah. Kuraih batang itu lalu kuarahkan ke vaginaku. Ah.. sedikit sakit dan agak susah masuknya, tapi ayah menyodokkan pantatnya ke depan. "Aduh pelan-pelan, Ayah." Lalu berhenti sejenak, tapi batang itu sudah tenggelam setengah akibat sodokan ayah tadi. Kugoyang perlahan. Dengan perlahan pula batang itu semakin masuk dan semakin masuk. Ajaibnya semakin masuk, semakin nikmat. Lubang vaginaku betul-betul terasa penuh. Nikmat rasanya. Karena dikuasai nafsu, rasa maluku sudah hilang. Kusetubuhi ayahku dengan rakus. Ekspresi ayahku makin menambah nafsuku. Remasan tangan ayahku di kedua payudaraku semakin menimbulkan rasa nikmat. Kogoyang pantatku dengan irama keras dan cepat. Tiba-tiba, aku mau orgasme, tapi ayah berkata, "Stop! Kita ganti posisi. Kamu nungging dulu." "Mau apa ini?" pikirku. Tiba-tiba kurasakan gesekan kepala penis di permukaan lubangku kemudian.. "Bless.." batang itu masuk ke lubangku. Yang begini belum pernah kurasakan. Anton tak pernah memperlakukanku begini, begitu juga Muklis, lelaki yang mengambil perawanku. Tapi yang begini ini rasanya selangit. Tak terkatakan nikmatnya. Hujaman-hujaman batang itu terasa menggesek seluruh liang kewanitaanku, bahkan hantaman kepala penis itupun terasa membentur dasar vaginaku, yang membuatku merasa semakin nikmat. Kurasakan sodokan ayah makin keras dan makin cepat. Perasaan yang kudapat pun makin lama makin nikmat. Makin nikmat, makin nikmat, dan makin nikmat. Tiba-tiba, "Auh..oh.. oh..!" kenikmatan itu meladak. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Hentakan ayah makin cepat saja, tiba-tiba kudengar desahan panjangnya. Seiring dengan itu dicabutnya penisnya dari lubang vaginaku. Dengan gerakan cepat, ayah sudah berada di depanku. Disodorkannya batangnya ke mulutku. Dengan cepat kutangkap, kukulum dan kumaju-mundurkan mulutku dengan cepat. Tiba-tiba kurasakan semburan sperma panas di dalam mulutku. Aku tak peduli. Terus kuhisap dan kuhisap. Sebagian sperma tertelan olehku, sebagian lagi kukeluarkan, lalu jatuh dan meleleh memenuhi daguku. Ayah memelukku dan menciumku, "Nit, kapan-kapan, kalau nggak ada Mama, kita main lagi yah." Aku tak menjawab. Sebagai jawaban, aku menggelayut dalam pelukan ayahku. Yang jelas akupasti mau. Dengan pacarku aku tak pernah merasakan orgasme. Dengan ayah, sekali main orgasme dua kali. Siapa yang mau menolak? Sesudah itu asal ada kesempatan, kami melakukannya lagi. Sementara mama masih sering marah, dengan nada tinggi, berusaha mengajarkan disiplin. Biasanya aku diam saja, pura-pura patuh. Padahal suaminya, yang menjadi ayahku itu, sering kugeluti dan kunikmati. Beginilah kisah permainanku dengan ayahku yang pendiam, tetapi sangat pintar di atas ranjang.
TAMAT

Ayahku

Aku punya pengalaman yang sangat gila dan itu sudah berlangasung sangat lama dan aku benar2 menikmatinya. Pengalaman itu adalah “aku bercinta dengan papaku sendiri”. Dan aku akan menceritakannya kepada kalian semua.

Pengalaman itu terjadi pada waktu aku kuliah tingkat satu, sebelumnya aku ceritakan dulu asal usulku. Namaku sebut saja gadis, aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku cowok dan duduk di SMA. Ayahku suku jawa dan ibuku sunda, umurku sekarang 20 tahun dan aku senang sekali bergaul dan merasakan angin malam di diskotik atau cafe2. Ayahku bekerja di perusahaan swasta sebagai senior marketing dan Ibuku bekerja sebagai sekertaris. Ayah dan Ibuku bercerai sejak aku duduk di SMA. Ibukku selingkuh dengan bosnya yang keturunan Jerman. Semenjak ayak dan ibu bercerai, aku dan adikku sering bergantian untuk tinggal dengan ayah atau ibukku. Tetapi sejak 2 tahun lalu ibuku tinggal dengan pacarnya yg baru di Jerman. Jadi akku putuskan untuk tinggal di jakarta bersama ayahku sedangkan adikku ikut dengan ibuku di Jerman.

Jadi sejak 2 tahun yg lalu aku dan ayahku tinggal bersama. Mulanya aku tidak pernah ada masalah dan tidak tahu kalau ayahku mempunyai keanehan akan :hobinya”; yaitu suka dengan pakaian dalam wanita. Aku mengetahuinya saat aku hendak akan memakai celana dalamku dan celana dalamku hanya tinggal beberapa saja. Aku bingung saat itu karena aku sudah mencarinya kemana-mana tetapi tidak aku temukan dan keesokan harinya aku mencari celana dalamku yang kemarin aku pakai pun hilang tetapi 2 hari kemudian aku temukan tepat berada di tempat pakaian kotor didalam kamarku yang biasa aku menaruh pakaian kotorku. Disanalah celana dalam, bra dan lingerie-lingerie atau baju tidurkku yg seksi berbahan satin aku temukan tetapi semua terdapat noda putih seperti sperma lelaki. Aku bingung siapa yg melakukan hal seperti ini sedangkan di sini Cuma hanya ada aku dan ayahku saja. Awalnya aku menduga ayahku tetapi tidak berharap banyak karena aku tahu ayahku seperti apa orangnya. Jadi aku merencanakan untuk membuat jebakan, aku beli celana dalam model G-string dan baju tidur transparan. Pas dimalam harinya aku pakai dan keesokan hari, sehabis mandi aku taruh di paling bawah pada tempat pakaian kotorku.
Sepulang dari kuliah aku langsung mengecek tempat pakaian kotorku dan benar yang perkirakan, baju tidur dan g-stringnya hilang! Disitulah awal aku mencurigai ayahku, karena aku temukan pakaian dalam dan baju2 tidurku di kamarnya. Dan tidak hanya itu saja, di komputernya terdapat video saat aku sedang mandi dan ganti baju, video ayahku sedang memakai baju tidur satinku sambil menciumi celana dalamku dan beronani dengan celana dalamku sambil menyebut2 namaku “ Gadis...oh..gadis..anakku aku ingin mengentotimu sayang, menjilati dan mengulum tetemu”. Aku sempat kaget dan syok, tetapi ada sebagian gairahku yg menikmatinya saat ayahku menjilati celana dalam kotorku dan memanggil-manggil namaku. Dan itu menyenangkan sekali.

Aku ingin mencoba menjebaknya lagi, jadi sorenya aku belanja baju tidur lagi, bedanya kali ini aku meminta uang tambahan kepada ayahku jadi dia pasti tahu bahwa aku akan belanja baju tidur dan celana dalam. “Yah, minta uang dong, gadis mau beli celan dalam dan lingerie baru” kataku sambil bermanja-manja dan merayunya. “Loh kamu kan punya banyak celana dalam dan lingerie yg bagus-bagus, dan bukannya baru kemarin kamu beli celana dalam dan baju tidur” tanya ayahku dengan polos. Aku diam sebentar dan berfikir “Darimana ayahku tahu kalau aku kemarin belanja”. “Kok ayah tahu kalau kamarin aku baru beli baju tidur dan celana dalam?” tanyakku dengan nada menjebak. Ayah ku diam seribu bahasa, dia kaget dan lupa. “Ya udah nih ayah tambahin, sana cepat pergi nanti keburu malam, beli yang banyak dan yang bagus sekalian!” kata ayah sambil memberikan kartu kreditnya. “. “Wah....terima kasih ayah....sayang...”kataku kegirangan sambil mencium pipi ayahku. (wow aku senang sekali tidak menyangka ayah akan memberikan kartu kreditnya menyuruhku untuk beli celana dalam dan lingerie yang banyak.)
Aku langsung pergi ke mall dan beli 2 gaun tidur satin warna krem dan pink model panjang , 2 baju tidur tipis transparan dengan model tali yang mengikat dileher, 2 baju tidur model baby doll seksi, 4 bra, 5 g string satin dengan renda-renda yang seksi sekali, dan 5 celana dalam satin dan transparan. Sampai dirumah aku langsung memberitahu ayahku apa saja yang aku beli, “Lihat ini ayah, ini aku beli banyak sekali ayah suka kan.” “Oh... iya sayang pasti kamu terlihat cantik sekali kalau memakainya.”Rayu ayahku. “Ih..ayah genit...masa gadis mau memperlihatkan di depan ayah, kan malu.” Ya udah ah gadis mau mandi, trus mo bobo pake baju tidur baru.” Kataku sambil pergi kekamar untuk bersiap mandi. “Mau ayah bantu pakaikan baju tidurnya tidak sayang..!” ..”Ih Ayah..genit.., gak mau ah Tar kalau ayah nafsu kan bisa bahaya!”Teriakkku dari kamar mandi.

Sepertinya ayah mencoba mengintip dan merekamku saat aku sedang mandi, aku tahu karena ada banyangan diluar kamar mandiku. Dan aku pura2 tidak tahu, sambil terus mandi dan mencoba untuk memperlihatkan lebih jelas lekuk-lekuk tubuhku kepada ayahku. “Nikmatilah keindahan tubuh anakmu ini ... ayahku bejat” dalam hatiku. Saat aku hendak keluar bayangan itupun langsung hilang, lalu aku kekamar dan bersiap untuk mamakai baju tidurku yang baru model baby doll warna biru muda dengan celana dalam g string biru pula. Aku meihat diriku di cermin dan bergumam “hmmmm ayahku yang bejat lihatlah anakmu ini..seksi sekali, ayah pasti terangsang melihat anakmu dan baju tidur anakmu ini...ohhh...ayah....aku berdebar sekali..!” lalu aku keluar kamar untuk pamit tidur pada ayahku sambil berharap bisa menggodanya. “Yah..., gadis bobo dulu ya udah ngantuk dan cape nih habis belanja tadi, dah ayah...” kataku sambil menutupi payudaraku karena aku tidak memakai bra. “Ya udah, tapi ayah cium dulu dong,” Lalu aku cium pipi ayahku dan mencoba pergi kekamar untuk bobo tetapi ayahku meminta aku untuk menciumnya lagi sambil merayuku, “Loh kok cuma dipipi, bibirnya mana...... anakku yang cantik..dan....” lalu terdiam sambil menelanjangi tubuhku dengan sorotan matanya yang liar. “Dan ... apa kok diem...!” tanyaku penasaran. “Dan tubuhmu sangat seksi sekali..dengan baju tidur itu.” Aku kaget dan merasa cantik sekali menndengar perkataan ayahku itu.

Aku terdiam, aku dekati ayahku yang sedang duduk .... dan diam. “Oh gadis sayang, maafkan perkataan ayahmu ini, aku sudah lama tidak melihat wanita cantik, aku jadi nafsu dan terangsang melihat kamu, oh sayangku maafkan ayah ya, ayah akan berikan apa saja asal kamu tidah marah dan memaafkan ayahmu ini.”kata ayahku memohon ampun sambil memegang tanganku. Aku diam..., lalu ... duduk di pangkuannya dengan posisi berhadapan lalu aku cium ayahku tepat di bibirnya, bukan hanya kecupan biasa tetapi kecupan ... merangsang! Aku cium ayahku sambil lidahku menyapu langit2 mulutnya, “hmmmmm..ahh...hmmmmmmuuumm” lama...lama sekali kami berciuman seperti sepasang kekasih yang lama tidak bertemu, lalu tiba-tiba tangan ayahku memeluk dan meremas pantatku dan tangan kirinya menjamah payudaraku yang tidak berbra. Aku tersentak dan pergi ke kamar, “Udah ah.., daa ayah..” Aku pergi meninggalkan ayahku terbengong-bengong. Aku bisa merasakan batang penisnya membesar mengenai memekku. “haha..ha, malam ini ayah pasti merekamku saat sedang tidur sambil mengelus-elus penisnya dengan celana dalam yang aku pakai waktu pergi kuliah.”kata ku dalam hati merasa senang karena jebakan ini berjalan sempurna. Dan benar saja, tidak lama aku masuk kamar ayah berusaha masuk dengan tidak bersuara, tetapi aku sudah menduga dan mengunci pintu kamarku jadi ayah hanya bisa mengintip dari luar saja dan sengaja lampu tidak aku matikan supaya terlihat jelas oleh ayahku. Lalu aku pun tertidur dengan jantung berdebar dan mimpi yang sangat indah.

Ke esokkan harinya aku memutuskan untuk tidak bolos kuliah dengan berpura-pura aku akan kuliah, baju yang aku pakai semalam aku taruh paling atas agar ayah mudah melihatnya. ‘Yah, gadis berangkat ya...,” “Ya...hati-hati ya sayang.”kata ayah sambil mengikutiku sampai ke gerbang, memastikan aku telah pergi jauh, lalu mengendap-endap mengambil baju tidur yang aku pakai semalam. Selang 10 menit, aku balik ke rumah dengan menggunakan kunci cadangan, lalu pergi mencari ayahku. Sepi... sekali, aku lihat dalam kamar mandi, baju tidur yang semalam aku pakai ternyata tidak ada, lalu aku cari ayah dikamarnya ternyata juga tidak ada, lalu ada suara dari dalam kamarku, suara seperti lemari baju terbuka. Aku coba mendekati kamarku, pintunya tidak tertutup rapat, aku melihat ayahku sedang memakai baju tidur yang aku pakai semalam dan samar-samar aku juga melihat g stringku di pakainya. Pantas saja celana dalamku banyak yang jadi agak-agak lebar ukurannya. Ayahku sedang mengacak-acak lemari pakaian dalamku sambil memegang sebuah bra (bra aku yang hilang 3 hari lalu), lalu menciuminya dan ditangan kanannya sebuah celana dalam satin warna hijau muda dengan renda bungan biru didepannya (celana dalamku juga yg hilang) digosok-gosokkan maju mundur pada penisnya, sambil berteriak kecil “Uhhh...ohhhh hemmmm, gadis..ohhhh ayah masukin ya penis ayah ke memek kamu sayang..ohhh...” Aku kaget sekali.., tidak menyangka ayahku seperti ini, tetapi selangkanganku berkata lain diam-diam memekku basah. Apalagi penis ayahku, wow besar dan panjang sekali, aku heran kenapa penis seumuran ayahku kok masih bisa besar seperti itu. Kakiku lemas sekali, lalu aku coba kagetkan ayahku dengan berdehem “ hek ..em.., ohhh jadi itu kenapa celana dalam ku banyak yg hilang dan banyak yg benoda dan berbau sperma, dan baju tidurku dan braku juga pada melar semuanya.” Kataku pedas pada ayahku. Ayahku kaget sekali karena putrinya ternyata berpura-pura berangkat kuliah untuk menjebak ayahnya yg bejat. “oh gadis...hmm maaf sayang..., maaf kan ayah sayang, huhuu...(sambil menangis) ayah salah.. maafkan ayah, ayah kalau melihat kamu..tubuh kamu yang indah dengan pakaian-pakaian seksi ini jadi terangsang sekali. Kamu punya pakaian dalam seksi sekali. “oh gadis maaf kan ayah.”kata ayahku sambil beranjak keluar kamar menuju kamarnya.

Aku terdiam, merasa cantik dengan kata-kata ayahku, “hmmm jebakanku berhasil, sekarang selanjutnya!” Selang 5 menit, aku menuju kamar ayahku aku ketok pintunya .. Tok..Tok..Tok “Ayah.., boleh gadis masuk.” “Ya masuklah”Ayahku menyuruhku masuk. Tetapi pas aku masuk sebelum aku berbicara, ayahku memberikan ku sebuah kotak kardus dan isinya adalah semua pakaianku yang sudah lama hilang, ada rok lipitku yg mini, stocking, baju renang dan bikini, tank top dan banyak lagi. Aku kaget sekali dan senang karena pakaianku akhirnya kutemukan kembali. “Ayah.., ini semua punya gadis?”tanyaku. “iya sayang, semuanya punya kamu.”kata ayahku dengan wajah malu. Lalu aku taruh kotak itu dan aku duduk bersama ayahku di tepi ranjang. Dan ku kecup pipi ayahku dan berkata “Yah..., ayah boleh kok pake semua baju dan pakaian dalam gadis, ayah juga boleh kok gosok-gosok penisnya ayah dan ninggalin spermanya ke celana dalam gadis tetapi harus celana dalam yg bersih...!”kataku. Ayahku bengong mendengar aku berbicara seperti itu, “hah, bener tidak apa-apa sayang.” “Iya, tetapi harus celana dalam yg bersih ya..” “loh kenapa emang?”tanya ayahku. “Supaya celana dalamnya bisa langsung gadis pakai, gadis mau coba celana dalam yang ada spermanya ayah.”kataku sambil memeluk ayahku. “kalau gadis emang suksa sama spermanya ayah bilang aja nanti ayah berikan sayang, atau mau ayah isi memek kamu”kata ayahku sambil mencium dan merabaku. “Ih ayah..., kan gadis malu kalau bilang langsung sama ayah, lagian kan takut ayah nanti marah.”kataku sambil membiarkan tanyan ayahku meremas payudaraku. “Ahhh! Ayah genit ah..!” “Hmmm sini cium ayah dong sayang..mmmuuuahhh”.

Lalu aku berdiri dan berkata “ayah,... gadis mau liat ayah pake baju tidurnya gadis dong..” “Oke” kata ayahku senang. “Yuk kita kekamar gadis aja.”kataku sambil menggandeng ayahku. Sampai dikamar, ayahku langsung menunjuk baju tidur model transparan “Yang ini sayang?” “Oh, bukan ayah, tetapi yang ini (sambil mengeluarkan lingerie model gaun yang panjang dengan model depannya agak terbuka dari perut sampai ke bawah berbahan slik satin yg anggun berwarna emas dan berenda seksi).” “wow.., cantik sekali sayang” “Ayo di pakai ayah”. Lalu aku pun melihat ayahku melepaskan pakaiannya dan memakai lingerie yg aku beli itu. “Bagus tidak sayang”tanya ayahku. “Wow cantik sekali ayah” Karena model lingerienya agak terbuka baghian depannya maka aku bisa melihat penis ayahku keluar dari g string warna emasnya. “Nah sekarang kamu anakku yang cantik, kamu pakai apa?”tanya ayah. “Hmmmm aku pake ini aja” Aku ambil lingerie model atasan terpisah, jadi atasnya model tank top sedangkan bawahnya model rok lipit pendek diatas dengkul. Ohh.., ayah mau lihat kamu pake lingerie itu sayang. “Tapi ayah tunggu disini yah, gadis mau ganti di kamar mandi dulu”. “Oke deh, mau ngasih kejutan yah”kata ayah. Lalu aku pun beranjak ke kamar mandi untuk ganti baju.

Sekitar 10 menit, aku pun keluar dengan hanya memakai lingerie dan bagian bawahnya hanya memakai g string yg bagian memeknya terbuka. Ayahku menyambutku dengan mencium, memeluk dan meraba dada dan memekku. “Ohhhhh...sshhhhhhh ayahhhh....shhhhh ...mmmmpppppm..” “Ohhh......, memek gadis di apain sih...ssshhhhhh, enak banget”jari-jari ayahku keluar masuk di memekku, membuat aku serasa terbang, sudah lama aku tidak merasakan nikmat seperti ini. Payudaraku tidak luput dari hisapannya, “ssslluurrrrppppp....ah..., tetek kamu besar sekali ya dan enak rasanya..., ayah suka sekali...beda dengan ibumu.” Kata ayah memuji. Memang payudara ibuku tidak sebesar aku, tidak tahu aku mirip dengan siapa. “Ayah..., ssssshhhhhhh udah ahhhhhh ... gadis gak kuat lagi nih....!”kataku dengan tubuh yg sudah tidak sanggup lagi menahan rangsangan-rangsangan yang diberikan ayahku. “Nanti dong sayang, ayah masih belum puas nih menikmati tubuhmu, memek kamu saja belum ayah apa-apain.”kata ayahku dengan penis yg mengacung keluar dari celana g string satin yg dipakainya, “tenang saja ya sayang, pokoknya nanti ayah berikan kamu sperma yang banyak, biar nanti bisa kamu minum atau diisi kedalam rahimmu, karena itu nikmatnya luar biasa sekali.” Kata ayah sambil memberikan penisnya untuk aku hisap, “Hisap sayang, kamu bersihkan dulu penis ayah ini, “Kamu suka kan melihat penis ayah dengan g string ini”. Memang aku terangsang sekali melihat ayahku memakai lingerie dan g string yg aku belikan, rasanya aneh karena aku tidak menyangka kalau ayahku mempunyai “hobi” yg sedikit gila, tetapi aku sendiri lebih gila karena bersetubuh dengan ayahku...ayah kandungku sendiri tetapi sebenarnya aku sedikit kasihan juga dengan ayah karena telah dikhianati oleh istrinya sendiri.

Aku menghisap penis ayahku lama sekali, “hemmmmmmmm .....slurrppppp.... ahhhh... shhhhhh, ayah kok kuat sekali sih.... hmmmmm ahhhhh”kataku sambil terus memberikan kocokan dan hisapan. “Ahhhhhh oke sayang....kita lanjut ke adegan selanjutnya ya..”kata ayahku sambil merebahkanku di kasur. “Coba kamu lebarkan kaki kamu sayang..., ayah mau periksa memek kamu, sudah berapa kontol yg pernah mencicip memekmu ini.”kata ayah sambil membuka memek aku. “Ahhhhh...shhhhh ayahhhhh...... kan baru punya doni saja (pacar aku baru berhubungan 3 bulan), itu juga baru 2 kali aku main dengan doni...ahhhh, ayo dong ayahhhh...shhhh jangan Cuma diliatin aja.” “Ohh, pantas ayah pernah nemuin ada bercak noda di celana dalam kamu, tapi kontolnya ayah sama punya Doni besaran mana?”kata ayahku sambil memasukan jari tengah ke dalam memekku. “hmmmmmmm.....ahhhhh ayyaahhhhh ahhhhh...shhhhhhh udahhhh dooonggg mainin memek gadis...”kataku tidak kuat lagi. “Ayo jawab dulu dong, besaran mana punya ayah atau punya Doni, nanti ayah kasih hadiah istimewa, ayo jawab...”kata ayahku melebarkan memekku dengan kedua ujung jempolnya dan menjilati isi dan cairan memekku. “ohhhhh ...shhhh enak banget ayah...,shhhhh punya ayah lebih besar....”. “Apa....ayah tidak dengarrr...”kata ayahku menggodaku. “Ahhhhhhh...shhhhhh KONTOL AYAH LEBIH BESARRRR.....”teriakku jorok. “Ih gadis....kamu sudah bisa ngomong jorok yah, nanti ayah entot kamu..hah...kamu mau ayah entot...hah...mau ayah sodok memek kamu pake kontolnya ayah..hah”kata ayah dengan nada membentak dan menghisap dalam-dalam liang memekku. “ahhhhhh.........mauuuuuu ayahhhhh....shhhhhhh tolong entot gadis..., tolong perkosa gadis....ayahh.....!”. Ayah lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir memek anaknya sendiri, sambil menggesek-gesekkan dan melebarkan memekku. Aku pun pasrah menanti kenikmatan yg akan diberikan oleh ayah kandungku, “ohhhhh...shhh ayah....hhh hufffffff....besar banget sihh kontolnya....., memek gadis muat tidak nih....shhhh”berdebar jantungku karena besarnya penis ayahku hendak masuk kedalam liang memekku. “ahhhhhhhhhhh...........shhhhhhh sakit ayahhhh.....shhhhhh.....ohhhhh enak banget.......ohhhhhhh.....terus masukin ayahhhh yg dalammm...hmmmmmmmm!”kataku merem melek menikmati genjotan ayahku, memekku sedikit sakit karena besarnya penis ayahku yg memaksa masuk kedalam liang memekku. “Ohhhh....memek mu ini sempit sekali sih sayang..., pasti kamu akan lupa dengan pacarmu itu, sudah kamu lupakan saja si Doni bodoh itu dan jadi kekasih ayah saja ya sayang...., biar ayah bisa bebas menikmati tubuh dan baju-baju kamu yg bagus dan seksi-seksi itu oke”kata ayahku mempercepat gerakannya dan meremas payudaraku kiri kanan. “Ohhhh hmmmmm..... iyaaa ayahhh, tubuh gadis akan sepenuhnya milik ayah....dan juga pakaian gadis, ayah boleh bebas memakai celana dalam dan bra gadis....ohhhhh.....!”aku melengguh panjang ini pertanda orgasmeku yg pertama...(gila...sama doni biasanya aku hanya sampai ini saja .., tetapi sama ayahku ....aku bisa merasakan nikmatnya luar biasa dan ingin selamanya seperti ini). “ohhhhh....ayahhhh terus ayahhh...nikmatilah tubuh anakmu ini ayahhh sayang...!”. Tiba-tiba ayahku merubah posisi, “Gis, coba kamu nungging...” (Ohh...mau diapakan aku ini)”baik yah.., gadis mau di apain sih?”tanyaku penasaran. “Ayah mau ngasih kamu hadiah karena tadikan kamu sudah jawab pertanyaan ayah, tetapi kamu tahan sebentar ya...pokoknya tenang aja oke”. Aku penasaran apa yg ayah lakukan, tiba-tiba aku merasa ada benda lunak yg basah menempel di lubang pantatku, dan lubang pantatku tiba-tiba terasa terbuka..ohh jangan-jangan.....dan benar saja ayahku sedang menjilati lubang duburku dan membuka lubangku dengan kedua jarinya....”Ohhhh ayahhhhhhh shhhh mau diapain pantat gadis....., jangan ayahh.....sakit.....jangan paksain ayahh......ohhhhhh”,tiba-tiba ayahku memasukkan satu jarinya kedalam pantatku...”ohhhhh shhhhhh gadis gak mau ayahhhh.....nanti sakit.....ohhhh jangan ayah.....sudah gadis tidak mau....ahhhhhhh jangannnnnnn ....hmmmmmmmmmmmm ooohhhhhhhhh,”. Ayahku tetap memaksa kan masuk penisnya yg besar kedalam lubang duburku tanpa menghiraukan perkataanku dan memompanya dengan liar. “Ohhhh..shhhhhhhhhh”. Creett...pokk..pokkkk...pokkkkkk, bunyi pantatku beradu dengan tubuh ayahku. (Ohhh....hmmm enak sekali rasanya...nikmatt juga.....bercinta di lubangku yg satu ini). “ohhhhhh ayah jahat.....ayah jahat...kok di paksain sih...!” “Tapi enak kan sayang...,”kata ayahku sambil menciumku dan meremas-remas payudaraku. “he’he sih..... enak banget...., tapi kan kontol ayah gede banget ....t”
Kurang lebih 30 menit kami bercinta, hingga ayahku tiba pada waktunya untuk menyiram liangku dengan spermanya. "Dis, ayah mau keluar nih.., ayah keluarin di dalam ya!” “Iya yah.., banjirin memek gadis yah!” Ayahku pun mencabut penisnya dari lubang pantatku dan memasukkan ke dalam memekku! “Ohhhhhhhnhhhhh.....nikmat sekali....!”lengguh ayahku menandakan spermanya sudah keluar. “ohhhh hangat sekali.....hmmmmmmmm terus yah...isi yg banyak....!”kataku. Dan ayah mencabut penisnya dan menyodorkannya ke wajahku, aku langsung mengulumnya dan meminum spermanya dengan rakus, banyak sekali sperma ayahku sampai banjir membasahi tetekku dan baju tidurku. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mengambil celana dalam dan braku untuk aku lumuri dengan sperma ayahkku. “Ahhh enak kan sayang ayah entot pantat kamu”kata ayahku mengagumi anak perempuannya yg basah karena keringat dan mandi sperma. “Besok kita belanja celana dalam, baju tidur, stocking, bra, rok pokoknya pakaian wanita lah yg seksi-seksi.” Kata ayahku membelai memekku yg basah. “Asikk, yang banyak ya yah, nanti kita gantian makenya ya yah!”kataku senang.

Malam itu pun kami lalui dengan indah dan hubungan aku dan ayahku semakin jauh dan mesra. Dan kalau aku minta uang untuk beli pakaian baru papa pun tidak marah malah aku diberikan kartu kredit untuk aku gunakan sepuasnya dan tentunya aku beli pakaian untuk aku sendiri dan papaku.